Sebagaimana diketahui bahwa Jepang mengalami penuaan populasi, akibat pertumbuhan penduduk yang sangat rendah. Jepang mulai mengalami kekurangan tenaga kerja sopir, sehingga digagaslah jalur tol untuk transportasi kargo di malam hari menggunakan truk tanpa pengemudi. Tol Shin-Tomei Expressway yang diperkirakan sepanjang 100 km antara Numazu dan Hamamatsu (dua kota di selatan Gunung Fuji), akan digunakan sebagai jalur self-driving.
Perdana Menteri Fumio Kishida mendorong pembangunan infrastruktur digital nasional dengan memasukkan rencana aplikasi teknologi hemat tenaga kerja. Permintaan transportasi kargo di malam hari cukup tinggi sehingga bisa diantisipasi dengan self-driving ini. Jalur Numazu-Hamamatsu cukup panjang dan lurus dengan tiga jalur di setiap sisi, dianggap sangat cocok untuk digunakan sebagai jalur trasnportasi otomatis.
Jalur tanpa pengemudi tersebut sangat membutuhkan jaringan komunikasi 5G untuk transmisi informasi real time. Kendaraan otomatis tanpa pengemudi akan mengandalkan sensor dan kemera pada interval pendek untuk memantau kondisi jalan dan mendeteksi kendaraan yang mendekat untuk diberi peringatan agar melambat.
Perusahaan dagang Mitsui berencana memperkenalkan layanan logistik menggunakan truk besar tanpa pengemudi pada tahun 2026.
Sumber: Nikkei Asia
