Pulihnya ekonomi global terutama di Amerika dan Eropa mendorong kenaikan nilai ekspor Thailand. Berdasarkan NESDC (National Economic and Social Development Council), ekspor barang Thailand meningkat hingga 14,9% di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Sumber: asia.nikkei.com |
Pertumbuhan ekonomi si Thailand ini masih dibawah Singapura, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Perekonomian Thailand sangat tergantung dengan sektor pariwisata. Thailand menerapkan strategi membuka wisatawan mancanegara untuk bisa ke Thailand dengan syarat yang sudah divaksin boleh tanpa karantina. Tentu saja, strategi tersebut menumbuhkan perekonomian di sektor wisata kembali. Namun demikian, dampak negatifnya adanya kemungkinan peningkatan kasus Covid omicron.
sumber: asia.nikkei.com |
Ledakan kasus omicron ini menuntut Thailand untuk mengevaluasi dan menghentikan program bebas karantina bagi pelancong mancanegara meski sudah di vaksin. Meskipun dampak omicron tidak separah atau membahayakan varian covid lainnya, ledakan kasus ini membuat Thailand harus mengeram penyebarannya, sehingga produktivitas penduduk kembali mengalami penurunan.
Seperti negara Asia Tenggara lainnya, dilema penanganan covid ini menjadikan resiko penurunan ekonomi dengan adanya inflasi, hutang rumah tangga dan tidak stabilnya rantai pasok menjadi perhatian NESDC untuk terus mengevaluasi dan memonitor dampak dan penyebaran Covid19 ini. NESDC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Thailand pada tahun 2022 bisa tumbuh di angka 3,5-4,5 % sebagaimana pernah terjadi di bulan November 2021.
0 comments:
Posting Komentar